Sunday, March 18, 2018

CONTOH ANGGARAN PENJUALAN



CONTOH 1
ANGGARAN PENJUALAN 1 BULAN
PT. FJI yang berdiri pada tahun 2000 adalah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga yang berasal dari kayu jati. Produk andalan perusahaan adalah seperangkat kursi tamu dan lemari dari kayu jati. Dalam rangka penyusunan anggaran induk untuk bulan Januari 2009, PT. FJI mengumpulkan data-data tentang jumlah unit kursi tamu dan lemari yang diperkirakan akan dijual selama tahun 2009. PT.FJI juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produknya yang akan dijual tahun 2009.
            Penjualan produk pada tahun 2008 untuk kursi sebanyak 8000 unit dengan harga Rp. 5.000.000,- per unit. Dan lemari sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 3.000.000,- per unit.
Untuk bulan Januari 2009, Manajemen PT.FJI menargetkan kenaikan penjualan (dalam unit) untuk kursi dan lemari masing-masing sebesar 20% dan 10%. Harga jual per unit untuk bulan Januari 2009 sama dengan harga jual di bulan Desember 2008.
            Susunlah anggaran penjualan PT. FJI untuk bulan Januari 2009.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun anggaran penjualan adalah sbb:
1.      Buat format anggaran penjualan
PT. FJI
Anggaran Penjualan untuk Bulan yang berakhir pada Januari 2009

Produk A
(Kursi)
Produk B (Lemari)
Total
Penjualan barang jadi dalam unit



Dikalikan: Harga jual



Penjualan Barang jadi




2.      Menghitung penjualan dalam unit untuk produk kursi dan lemari di bulan Januari 2009. Gunakan data penjualan bulan Desember 2008 ditambah dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan.
Penjualan Bulan Januari = Penjualan Desember X (1+ Pertumbuhan Penjualan Januari)
Jadi, Penjualan (unit) untuk kursi dan lemari di bulan Januari 2009 adalah:
Kursi =      8000 x (1 +20%) =      9600 unit
Lemari =    10.000 x (1 + 10%) = 11.000 unit
3.      Menghitung penjualan untuk seluruh produk dengan mengalikan penjualan dalam unit dengan harga jual.
Penjualan (Rp.) = Penjualan (unit) X Harga Jual per unit
Jadi,
Penjualan Kursi     9600 X Rp.5.000.000 =          Rp. 48.000.000.000
Penjualan Lemari  11.000 X Rp.3.000.000 =       Rp. 33.000.000.000
4.      Masukkan hasil perhitungan ke dalam tabel anggaran penjualan
PT. FJI
Anggaran Penjualan untuk Bulan yang berakhir pada Januari 2009

Produk A
(Kursi)
Produk B (Lemari)
Total
Penjualan barang jadi dalam unit
9600
11.000

Dikalikan: Harga jual
Rp.5000.000
Rp.3000.000

Penjualan Barang jadi
Rp. 48.000.000.000
Rp. 33.000.000.000
Rp. 81.000.000.000

1.              Metode rata-rata bergerak (moving average)
          PT. Selaras Sejati (SS) adalah perusahaan yang membuat penganan “donat spesial aneka rasa”. Manajemen PT SS selalu membuat perkiraan penjualan donat untuk bulan berikutnya setiap tanggal 27 bulan sebelumnya.
          Sebagai contoh, perkiraan penjualan bulan Desember 2008 dibuat pada tanggal 28 November 2008. Perkiraan penjualan suatu bulan diperoleh dengan mencari rata-rata penjualan selama 3 bulan sebelumnya. Jadi, perkiraan penjualan untuk bulan Desember 2008 adalah rata-rata penjualan bulan September, Oktober, dan November 2008.
          Berikut adalah tabel yang menyajikan penjualan donat untuk bulan September, Oktober, November 2008.
Bulan
Penjualan (kuantitas)
Rata-rata 3 bulan
September
1000

Oktober
1200

November
1400

Desember

?








Langkah 1
Jumlahkan penjualan selama 3 bulan
Bulan
Penjualan (kuantitas)
September
1000
Oktober
1200
November
1400
Total penjualan
3600

Langkah 2
Cari rata-rata penjualan selama 3 bulan
Total penjualan selama 3 bulan : 3 = rata-rata penjualan
Jadi, 3600 : 3 = 1200
Jadi, penjualan bulan Desember adalah rata-rata penjualan selama 3 bulan, yaitu 1200 unit (masukkan ke dalam tabel)
2.      Metode Trend Moment
Contoh :
Berikut adalah data penjualan PT. Semesta Alam Raya dari tahun 2003- 2008. PT SAR ingin membuat perkiraan penjualan dalam unit untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode trend moment.
Tahun
Penjualan dalan ribuan unit
2003
240
2004
250
2005
280
2006
290
2007
305
2008
330







Langkah 1
Buat tabel untuk mempermudah perhitungan, yang akan dimasukkan ke dalam persamaan.
Tahun
Penjualan
X
XY
X2
2003
240



2004
250



2005
280



2006
290



2007
305



2008
330



1695




Langkah 2
Beri skor untuk kolom X tahun 2003 adalah 0, dan dilanjutkan dengan tahun berikutnya 1, 2, 3, 4, 5. Lakukan perhitungan untuk kolom selanjutnya.
Tahun
Penjualan
X
XY
X2
2003
240
0
0
0
2004
250
1
250
1
2005
280
2
560
4
2006
290
3
870
9
2007
305
4
1220
16
2008
330
5
1650
25
1695
15
4550
55

Langkah 3
Membentuk persamaan untuk memperoleh a dan b dengan data yang sudah diperoleh.
1695 = 6.a + b. 15
4550 = 15.a + b. 55



Langkah 4
Menyelesaikan perhitungan dengan metode eliminasi
1695 = 6.a + b. 15       (x 2,5)
4550 = 15.a + b. 55     (x 1)
Jadi,     4237,5 = 15a + 37,5 b
            4550    = 15a + 55b     -
            -312,5  = -17,5 b
            b          = 17,8571
mencari nilai a
1695 = 6.a + 15. b
1695 = 6.a + 15. 17,8571
1695 – 267,8571 = 6a
a = 237,8571
Langkah 5
Membentuk persamaan Y = a + bx , x untuk jumlah tahun 2003-2008
Y= 237,8571 + 17,8571. 6
Y= 350
Jadi, jumlah penjualan di tahun 2009 adalah 350 unit.

3.      Metode Perkiraan Asosiatif : Regresi dan Analisis Korelasi
PT. Berjaya Selalu Ramai memproduksi tas-tas unik yang ditujukan untuk wanita berusia 17-22 tahun. Selama bertahun-tahun, perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan tas tersebut sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan di majalah-majalah wanita muda terbitan ibukota setiap tahunnya. Biaya iklan untuk tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp.175.000,-
            Berikut adalah tabel penjualan dan pengeluaran iklan aktual yang terjadi selama 2003-2008.

Tahun
Penjualan
Pengeluaran iklan

(Rp. ‘000)
(Rp. ‘000)
2003
1.000.000
55.000
2004
1.250.000
70.000
2005
1.375.000
83.500
2006
1.500.000
100.000
2007
1.785.000
122.500
2008
2.005.000
157.500

Langkah 1
Menentukan variable dependen dan independen.
Dependen (y) adalah penjualan. Independen (x) adalah pengeluaran iklan.
Jadi, persamaan regresinya adalah
Penjualan tas = a + b. Pengeluaran iklan
Langkah 2
Menggunakan metode last square untuk mencari nilai a dan b
b=
          - n.
a= - b
Langkah 3
Buat tabel untuk mempermudah perhitungan
Tahun
Penjualan (y)
Pengeluaran iklan (x)
X2
xy
2003
1.000.000
55.000
3.025.000.000
55.000.000.000
2004
1.250.000
70.000
4.900.000.000
87.500.000.000
2005
1.375.000
83.500
6.972.250.000
114.812.500.000
2006
1.500.000
100.000
10.000.000.000
150.000.000.000
2007
1.785.000
122.500
15.006.250.000
218.662.500.000
2008
2.005.000
157.500
24.806.250.000
315.787.500.000

X2= 64.709.750.000


b =
            64.709.750.000 – 6 x  2
b= 9,64
a= - b
a= 540.477,5
Langkah 4
Masukkan ke dalam persamaan regresi
Jika biaya iklan tahun 2009 adalah Rp. 175.000 maka,
Penjualan tas = 540.477,5 + 9.64 x 175.000
                        = Rp. 2.227.477.500

4.      Metode Analisis Industri
Pada tahun 2005 PT. A mampu menjual produknya sebesar 40.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industri mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industri tahun 2006 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT. A memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2006 sama dengan pencapaian tahun 2005, tentukan penjualan industri dari PT. A tahun 2006.
Langkah 1
Hitung pangsa pasar (market share) untuk tahun 2005
Pangsa pasar PT.A Tahun 2005 =       Penjualan PT.A tahun 2005
                                                            Penjualan industry tahun 2005
                                                =          40.000 unit
                                                            100.000 unit
                                                =          40 %
Langkah 2
Menentukan perkiraan industry tahun 2006   = 100.000 x ( 1 + 25%)
                                                                        = 125.000
Langkah 3
Menghitung perkiraan penjualan tahun 2006
Penjualan tahun 2006 = Penjualan industry tahun 2006 x pangsa pasar PT.A 2006
                                    = 125.000 unit x 40%
                                    = 50.000 unit.

1 comment: