Cara Agar Sukses Dalam Presentasi
tips
agar anda sukses dalam presentasi
Point 1 : Untuk meyakinkan
pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan
presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam
memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan.
Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar
tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar
presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat
“menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi
anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar
yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak
ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan.
Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih,
merangkai materi yang akan disajikan.
Salah satu cara yang sering
ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya
mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”,
selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya
dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan
perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat
tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 : Faktor penting dalam
presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh
pendengar
Dalam presentasi, sangat penting
bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar.
Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja
yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item
tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan.
Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru
diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
Misalnya anda ingin menjelaskan
karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah
karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan
masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.
Jika anda menjelaskan hasil
eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan
kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang
menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.
Dengan membuat slide terstruktur
seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan
sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada
metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing
A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah
sebagai berikut. …… “.
Point 3 : Pada akhir presentasi,
sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang
dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat
dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”.
Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan
penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang
kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk
menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi
ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan
masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang
menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan
mengingat hal-hal yang akan disampaikan.
Dalam penyampaian tsb., anda perlu
memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo
ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa.
Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda
sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda
sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data
yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara
tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah
alur presentasi.
Penyampaian pada slide terakhir
harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda
justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah
diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan
pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
Point 4 : Pemakaian demonstrasi
eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan
didemonstrasikan pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk
Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR).
Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja
software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy,
dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam
presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau
menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai
animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi
peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin
atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.
Jika tujuan presentasi adalah untuk
memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil
yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda
perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan
sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar
terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi
saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya
kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki
karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki
kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan
memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari
demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda
dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.
Agar anda tidak lupa timing untuk
memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan
sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya
untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
Point 5: Perhatikan pengaturan
waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan
lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi
dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu
memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di
seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati
batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
Jadi, rancanglah pembagian waktu
untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan
terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas,
sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk
hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang
tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal
yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang
di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang
tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat
waktu.
Hal penting yang tidak boleh
dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk
memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada
anda
- waktu untuk tanya jawab
- waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t,
yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari
slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t
tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu
tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok.
Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan
untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di
atas.
Selanjutnya, jika hal di atas
terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena
keterbatasan waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini
memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati
topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
Point 6: Perlunya berlatih
presentasi di depan teman/kolega
Jika seseorang belum terbiasa
melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada
seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di
tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan
anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan
tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan
sulit untuk menerima argumen anda.
Untuk menghindari kegagalan ini,
tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman
anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi
pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya.
Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi.
Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah
yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang
sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa
melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali.
Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun
kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan
presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu
dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka
sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.
Salah satu manfaat berlatih
presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya
diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri
selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 : Cek lah projector sebelum
melakukan presentasi
Tidak ada artinya jerih payah anda
menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya
pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak
dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum
presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang
diharapkan.
Jika untuk presentasi tersebut, anda
harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya.
Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah
sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk
mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk
memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.
Saat anda men-set tampilan
proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan.
Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai
“test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo
Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio
Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman
beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.
No comments:
Post a Comment